Soal Penangkapan Nikodemus Manao, Umbu Wulang: Hukum Tajam Bagi Masyarakat Kecil

Kupang, FKKNews.com – Pesoalan yang terus bergulir bagi masyarakat di Besipae pada prinsipnya. Kondisi yang pada saat ini terjadi terhadap om Niko (Nikodenus Manao, red) itu membuktikan bahwa hukum kita itu memang cenderung lebih cepat untuk menangani masalah-masalah yang terkait dengan masyarakat yang dianggap sebagainya. Tetapi kalau pemerintah yang menjadi pelaku yaitu akan cenderung lambat seperti yang terjadi di Besipae.

Demikian disampaikan oleh Umbu Wulang kepada Media ini, pada Jumat, (17/2/2023).

“Kalau melihat kasus penangkapan terhadap salah satu pimpinan masyarakat adat Besipae (Nikodemus Manao, red)/mungkin sebagai gerakan penghancuran ruang kehidupan target di Besipae,” ungkapnya.

Tambah Wulang mengatakan, hal itu menunjukkan fakta bahwa hukum kita masih tumpul keatas tajam kebawah,
“Buktinya ada pengaduan dari masyarakat soal kekerasan yang dilakukan oleh aparat pemerintah dan lain sebagainya di Besipae pada kali lalu, tetapi persoalan itu tidak pernah diproses, sedangkan masyarakat yang dituduh melakukan penganiayaan pada tahun 2022 kemarin mereka lebih dulu proses,” tandasnya.

Wulang membeberkan,
“Menurut pengakuan Niko yang ceritakan kepada saya bahwa mereka tidak melakukan hal itu, terutama om Niko yang sedang ditangkap,”beber Wulang.

Hal yang sedang terjadi ini seolah menunjukan bahwa mereka ini coba beri tekanan,
“Hal itu menunjukkan bahwa mereka ini mencoba untuk memberikan tekanan bahwa jangankan kau, kau punya pimpinan saja saya sudah tangkap, Semacam memberikan efek jera pada masyarakat sebagai tanda kutip bahwa orang berjuang lagi,” jelas Ketua Walhi NTT itu.

Ini akomodasi penolakan warga yang dilakukan selama ini dari penolakan ini lalu kemudian mereka berpikir bahwa tidak ada lagi ruang dialog atau ruang mediasi yang dilakukan oleh Pemerintah karena mereka tidak terlalu serius untuk mengurus, “Terpaksa mereka dengan cara begini, yakni menangkap pimpinan-pimpinan gerakan masyarakat adat di Besipae,” tegasnya.(*/01/FKK)

Hot this week

“Sabar Menderita Karena Kebenaran Kristus” Minggu sengsara III , 25 februari 2024

Shalom. Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat...

Ngaku Bisa Loloskan Siswa ke SMAN 1, Guru PNS di Kota Kupang Tipu 9 Ortu

Kupang, FKKNews.com - Oknum Guru di kota Kupang atas...

Kasus Pembunuhan terhadap Mahasiswa Asal Alor Bukan Berawal Dari Syukuran Pesta Wisuda, Berikut Penjelasan dari AKP Jemy Noke

Kupang, FkkNews.com - Kasus pembunuhan yang terjadi di Kelurahan...

Tepati Janji Kampanya, Wali Kota Kupang Christian Widodo Wujudkan Program Liang Kubur Gratis

Kupang, FKKNews.com - Pemerintah Kota Kupang mewujudkan salah satu...

Ketua Umum Partai Nasdem Surati KPU RI Terkait Pengunduran Diri Caleg DPR RI Ratu Wulla Saat Rekapitulasi Nasional

Jakarta, FKKNews.com - Saksi dari Partai Nasdem menyampaikan surat...

Pengkab PBVSI TTS Gelar Muskab di Aula SMAN I Soe : Bukti Organisasi Berjalan Secara Sehat

Soe, FKKNews.com - Pengkab PBVSI Kabupaten Timor Tengah Selatan...

Paulus Adu dan Jemmy Kota Terpilih Sebagai Ketua dan Sekretaris DPC GAMKI Belu Periode 2025-2028

Atambua, FKKNews.com - DPC GAMKI Belu melaksankan kegiatan Konfercab...

“Surga dan Neraka” Renungan GMIT, Ibadat Minggu 28 September 2025

Kupang, FKKNews.com - Shalom Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan...

Besok DPC GAMKI Belu Akan Gelar Kegiatan Maperta dan Konfercab

Atambua, FKKNews.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GAMKI Kabupaten...

Usai Voting Dari Senat : Prof Jefri Bale Tetap Berkomiten Jadikan Undana Sebagai Locally Relevant University

Kupang, FKKNews.com - Tahapan pemilihan rektor Universitas Nusa Cendana...

Raih Suara Terbanyak Dari Senat : Prof Apris Adu Sebut Undana Butuh Pemimpin Yang Miliki Kemampuan Manajerial

Kupang, FKKNews.com - Tahapan pemilihan rektor Universitas Nusa Cendana...
spot_img

Related Articles

Popular Categories

spot_imgspot_img