Kupang, FKKNews.com – Shalom. Sahabat sepelayanan selamat menikmati pemeliharaan Tuhan dan selamat mempersiapkan ibadat minggu (Bulan keluarga GMIT) minggu 15 Oktober 2023. Bagi semua sahabat terkasih mari kita saling melengkapi dalam menyiapkan bacaan bersama umat. Salam dan doa beserta. Pendeta Desiana Rondo Effendy dari GMIT Maranatha Oebufu – Klasis Kota Kupang Timur, Jumat (13/10/2023).
Aku dan Seisi Rumahku Akan Menyembah Allah
YOSUA 24:14-28 ; ROMA 12:1
Pengantar
Hidup adalah pilihan dan orang yang masih hidup harus bisa mengambil keputusan untuk pilihannya. Pilihan tidak ditentukan dari apa yang orang katakan tetapi apa yang kita putuskan dan jalani. Penting sekali menentukan pilihan dan keluarga mempunyai power besar untuk menolong anggota keluarganya menentukan pilihan. Bacaan kita hari ini Yosua 24 menarasikan perjalanan Yosua dan bangsa Israel dalam tiap tantangan dan kesulitan ketika berharap dan berpegang pada janji Tuhan mereka melihat dan mendapatkan pertolongan dari Tuhan. Karena itu dalam menentukan pilihan yosua mengingatkan percayalah kepada Tuhan. Dengan komitmen imannya Yosua memberi bangsa Israel pilihan untuk mengambil keputusan. Yosua memberi teladan dengan pilihan yang di ambilnya bersama seisi rumahnya, “aku dan seisi rumahku kami akan beribadah kepada Tuhan”. Seisi rumah bagian dari keluarga dan sangat melekat dengan keseharian kita. Keluarga yang berkomitmen hidup beribadah kepada Tuhan.
Penjelasan Teks
Pilihan untuk beribadah kepada Tuhan ditetapkan Yosua pada saat ia sudah berada di Tanah Kanaan. Artinya Yosua dan bangsa Israel pada waktu itu sudah menikmati semua perjanjian Tuhan. Yosua telah menjadi pemimpin bangsa Israel, dan bangsa itu telah hidup dalam kemakmuran. Perhatikan kalimat di Yosua 24:13, Demikianlah Kuberikan kepadamu negeri yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah dan kota-kota yang tidak kamu dirikan, tetapi kamulah yang diam di dalamnya; juga kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun yang tidak kamu tanami, kamulah yang makan hasilnya. Bangsa Israel tinggal menikmati hasil tanpa bersusah-susah. Yosua menetapkan pilihan untuk beribadah kepada Tuhan, bukan didasarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup secara fisik dan jasmani karena Tuhan sudah mencukupkan. Ibadat dimaknai sebagai bentuk kasih dan penghormatan kepada Tuhan.
Yosua 24 :14 = oleh sebab itu takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepadanya dengan tulus. Beribadah adalah bekerja dan ketika seseorang melakukan pekerjaan dengan baik itulah bentuk ibadah (bandingkan Roma 12:1). Pilihan untuk hidup dan bekerja dengan baik ditawarkan oleh Yosua kepada umat Israel. Hidup dijalani bersama TUHAN atau hidup mengikuti ilah-ilah yang disembah oleh bangsa lain di sekitar mereka.
Ayat 15 = Pilihlah hari ini kepada siapa kamu akan beribadat;” tetapi aku dan seisi rumahku , kami akan beribadah kepada Tuhan”. umat diberikan kesempatan memilih : mengikuti TUHAN/ beribadah kepadaNya atau beribadat kepada allah orang amori . Pilihan untuk hidup beribadat/bekerja bersama TUHAN diperlukan kesetiaan (bahasa ibraninya “Khesed” / kasih setia, belas kasihan, kemurahan Allah) dan ketaatan . Kesetiaan itu dinyatakan dalam ibadah kepada Tuhan. Ibadah yang dimaksud bukan sekedar doa atau persembahan korban ataupun syair nyanyian dan mazmur dalam upacara liturgis. Ibadah adalah cara hidup setiap hari/ pola piker/tutur kata dilakukan sesuai perbuatan. Beribadah kepada TUHAN secara nyata akan memperjuangkan kebenaran dan keadilan dalam solidaritas kemanusiaan. Yosua sendiri dengan tegas menyampaikan pilihan hidupnya beserta seisi rumahnya/keluarganya. Dasar pilihan dan pengambilan keputusan itu bertolak dari pengalamannya hidup bersama TUHAN (bandingankan keluaran 24:12-18, musa mengajak yosua naik ke gunung Sinai dan keluaran 33:7-11, tiang awan dan kemuliaan Tuhan menyertai mereka). Kebaikan dan penyertaan TUHAN telah menjadi pengalaman dan bukti yang nyata dalam hidupnya. Pilihannya menjadi komitmen yang di tegaskan dalam sikapnya sebagai pemimpin. Yosua menjadi teladan iman bagi seluruh umat Israel.
Ayat 16-18 = lalu bangsa itu menjawab” kami pun akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita”.
Ayat 19-20 = tidaklah kamu sanggup beribadat kepada Tuhan, jangan meninggalkan Tuhan dan beribadat kepada allah lain. Tuhan menuntut ketaatan dan kesetian.
Ayat 21-24 = bangsa Israel menjawab” hanya kepada Tuhan saja kami akan beribadah”. Yosua mengingatkan bangsa Israel kamu telah memilih Tuhan maka jauhkanlah allah asing dan condongkanlah hatimu kepada Tuhan.
Ayat 25-28 = Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa Israel dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem, menuliskannya dalam kitab hukum Allah dan mengambil batu besar dan mendirikan mezbah disana sebagai tempat kudus bagi Tuhan.
Refleksi dan Aplikasi
Ketaatan dan kesetiaan lahir dari hidup bersama yang harmonis. Relasi dan kedekatan kita dengan Tuhan menjadi pengalaman nyata yang dirasakan oleh setiap pribadi dan menjadi kesaksian hidup. Seperti Yosua yang mengalami perbuatan kasih Tuhan dalam hidupnya, kesaksian itu menjadi bukti nyata komitmen imannya. “aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan. tema kita dalam bulan keluarga mengatakan “aku dan seisi rumahku akan menyembah Allah”. Inilah pesan yang harus diteruskan sebagai warisan hidup kepada generasi penerus kita. Ibadah kita adalah ibadat lintas generasi/ intergenerasi; Ibadah ini bukan hanya tentang hubungan pribadi dengan Tuhan melainkan juga hubungan yang melibatkan seisi rumah (keluarga) dengan TUHAN. Dalam hal ini ibadah keluarga menjadi kunci utama untuk membentuk seorang pemimpin yang berkhidmat. Seisi rumahnya diajar memilih dan mengambil keputusan beribadah/bekerja dan mempersembahkan hidupnya untuk kemuliaan Allah. Membentuk karakter seorang pemimpin yang beribadah kepada Tuhan menjadi tugas keluarga. Ada 2 catatan penting yang perlu kita refleksikan dan lakukan hari ini dengan tindakan/perbuatan nyata :
Mezbah doa keluarga memberi nilai kehidupan dan membentuk karakter anak dalam keluarga; menjadi tempat berbagi pengalaman hidup bersama TUHAN; saling mendoakan dan menemukan kehendak Tuhan. Mengutip apa yang dikatakan sekjen WCC Rev prof Dr Jerry Pilay dalam ceramah pembukaan Sidang Raya Ke 15 CCA di Kottayam, tahun 2023. “Gereja jangan melupakan panggilannya untuk mentransformasi Terang Kasih Kristus dalam dunia” Jemaat harus membawa Terang Kasih Kristus dan ibadah keluarga menjadi tempat Terang Kasih Kristus dihadirkan. Berdoa bersama dan mencari kehendak Allah dalam saat teduh. Karena teknologi hari ini dalam era digital menjauhkan yang dekat ketika semua orang sibuk dengan hp/gadgetnya. Transformasi itu menghidupkan kembali ibadah keluarga yang jauh dan dekat dengan zoom dan menggunakan medsos dengan baik bagi marturia /pemberitaan. Yang terpenting ibadah adalah dalam kata dan perbuatan(teladan hidup).
Condongkanlah hatimu kepada Tuhan, bicara tentang Metanoia/ pertobatan. Penting dan wajib bagi kita memahami dan menjalani hidup sebagai persembahan/ ibadah karena kita bekerja bersama sama dengan Tuhan yang bekerja di dalam diri kita “ jadilah alat di tangan Tuhan untuk terus beribadah”
Selamat mempersiapakan khotbah di minggu bulan keluarga gmit dalam konteks pelayanan masing masing . Selamat bersidang bagi sahabat sepelayanan di GMIT dalam Sidang Sinode ke 35 di Sabu. Salam dan doa dari pojok pastori Maranatha Oebufu. Tuhan Yesus Memberkati. (FKK03)