Kupang, FkkNews.com – Tahun 2023 jumlah balita di kabupaten Alor yang berdampak stunting mencapai 1733 orang atau 10,0 persen.
Jumlah ini mulai menurun dari 3 tahun terakhir sejak tahun 2021.
Tahun 2021, jumlah balita yang berdampak stunting mencapai 3109 anak atau setara 18,9 persen.
Jumlah 3109 ini terus menurun pada tahun 2022, tahun 2022 jumlah balita stunting mencapai 2110 orang atau setara 11,7 persen.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Alor, Syafyuddin Djawa saat Rapat Kerja (Raker) Kepala Daerah se-NTT di Oelamasi, Senin (20/11/2023).
“ Jadi stunting Kabupaten Alor terus menurun 3 tahun terakhir 3 tahun terakhir dan tahun 2023 balita berdampak stunting 1733 orang atau 10,0 persen,” kata Syafyuddin dihadapan peserta Raker kepala daerah.
Angka 1733 balita berdampak stunting ini tersebar di tersebar di 175 desa kelurahan di Kabupaten Alor.
Angka 1733 balita ini sesuai dengan pencatatan elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat.
Sementara untuk penimbangan tahun 2023, jumlah balita sasaran 0-9 bulan ada 17820 orang dan balita yang ditimbang, tinggi dan berat badan ada 17117 orang.
Dari jumlah balita berdampak stunting 1773 atau 10, 0 persen. Jumlah balita yang tidak naik berat badan mencapai 4171 orang.
“ Jumlah ibu Hamil ada 3121 orang, dari jumlah 312i ini, ibu hamil KEK ada 279,” ujar Syafyuddin.
Sofyan juga menjelaskan sarana prasarana kesehatan yang disiapkan pemerintah kabupaten Alor antara lain 456 Posyandu, 482 alat ukur yang terstandar, 27 Puskesmas.
Dari 27 Puskesmas ada 26 puskesmas sudah dilengkapi dengan USG.
Selain itu, lanjut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemda Alor juga memiliki data keluarga yang beresiko stunting.
“ Sebab, ada keluarga yang berisiko stunting yang luar biasa besar maka itu menjadi perhatian kami,” Tegasnya
Ditahun tahun 2021, ada pendataan terhadap 45620 kepala keluarga dan pemda Alor diberi kewenangan untuk mendata 42967.
Dari pendataan yang dilakukan terhadap 42967 kepala keluarga ada 24448 yang beresiko stunting.
Kemudian Verifikasi Faktual 2022 ada penurunan balita yang berdampak stunting 6124 orang
Dalam pemaparan ini Kepala Dinas Pengendalian penduduk dan Keluarga berencana, Syafyudin Djawa di damping Asisten satu Kabupaten Alor, Zainal A Nampira. (*/Fkk/Eka Blegur).