Top 5 minggu ini

spot_img

Related Posts

Prodi PJKR-UKAW Gelar Pelatihan Penulisan Proposal Menyongsong Hibah Penelitian DRTPM 2025, Dekan FKIP: “Kegiatan Yang Diinisiasi Oleh Pak Dr. Jusuf Blegur Ini Sangat Penting”

Kupang, FkkNews.com – Universitas Kristen Artha Wacana telah masuk dalam klaster “Utama” klasterisasi Perguruan Tinggi tahun 2025 sesuai surat Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat nomor: 1548/E5/AL04/2024. Perubahan dari klaster “Binaan” ke “Utama” Perguruan Tinggi tersebut juga turut serta mempengaruhi jenis skim penelitian, di mana skim terdapat beberapa skim baru yang dapat dioptimalisasi, termasuk Penelitian Dasar dan juga menutup skim lainnya, seperti skim Penelitian Dosen Pemula.

Dosen UKAW Kupang, Dr. Jusuf Blegur, M.Pd kepada wartawan media ini kemudian menguraikan bahwa berpautan dengan perubahan klaster PT tersebut, menyisakan beberapa masalah. dalam hibah penelitian kompetitif. Terekam, selama tiga tahun terakhir (2022-2024), belum ada dosen Program studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi yang berhasil lolos dalam skim penelitian dasar dan hibah sejenis lainnya yang setara dan/atau setingkat lebih tinggi. Rendahnya angka partisipasi dan kelulusan Ibu/ Bapak dosen dalam hibah nasional tahunan menjadi fenomena yang menarik perhatian bersama di Program studi.

Menjaga komitmen perjuangan bersama Ibu/ Bapak dosen mengantarkan program studi menuju terakreditasi unggul, maka meningkatkan jumlah kelulusan Ibu/Bapak dosen dalam hibah nasional dan internasional adalah pekerjaan kolektif, suportif, dan proaktif yang harus diagendakan secara periodik dan inkrimental. Satu di antaranya Program studi menyelenggarakan “Pelatihan Penulisan Proposal Hibah Dikti Skim Penelitian Dasar” pada Kamis, 24 Januari 2025 bertempat di Aula Gedung Alfa, Universitas Kristen Artha Wacana.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi sekaligus memperbesar peluang Ibu/Bapak dosen lolos dalam hibah penelitian DRTPM tahun 2025. Memaksimal tujuan kegiatan tersebut, panitia berkolaborasi dengan dua orang fasilitator yang memiliki pengalaman lolos dalam hibah penelitian dasar agar memotret strategi penulisan proposal yang dapat menjawab kebutuhan template dan rubrik penilaian sesuai Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat tahun 2024.

Diketahui, Pemateri Pertama, Ira Desiawanti Mangililo penerima hibah penelitian dasar tahun 2024 yang berfokus pada strategi menulis ringkasan dan pendahuluan. Pemateri Kedua, Jusuf Blegur yang juga memiliki pengalaman lolos hibah penelitian dasar pada tahun 2020 dan 2021 berfokus pada strategi menulis metode penelitian. Sedangkan fasilitator ketiga, Zuvyati Aryani Tlonaen, pernah lolos hibah penelitian dosen pemula melatih sinkronisasi data untuk meningkatkan skor Sinta dan penggunaan Mendeley Reference Manager.

Pelatihan dimoderatori oleh Dortean. A. Jois Jaha. Dekan FKIP, Anggreini D. N. Rupidara dalam sambutannya saat membuka kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan yang diinisiasi oleh Pak Jusuf ini sangat penting. Pertama, untuk membekali Ibu/Bapak dengan keterampilan. Kedua, membekali Ibu/ Bapak dengan daya saing. Sebagai dosen kita harus memiliki satu kecakapan dan satu daya saing dalam menulis proposal hibah DRTPM.

Baca juga  Beny Bira : Membangun ,Menjaga Dan Merawat Potensi Pemuda Desa Raknamo

“Hibah itu arena persaingan bebas semua dosen dari seluruh Indonesia. Kalau Ibu/Bapak tidak punya kecakapan spesifik untuk bersaing, maka saat reviewer membaca proposal, bisa langsung dieliminasi karena alasan-alasan kecil, seperti tidak sesuai dengan tata tulis, tidak ada kebaruan, dan metode penelitiannya tidak detail, dan seterusnya,” pungkas Dekan FKIP, Anggreini D. N. Rupidara.

Demikian Anggreini, Jadi ada banyak hal yang dapat Ibu/Bapak pelajari melalui kegiatan ini untuk menulis proposal yang layak untuk didanai. Saya minta kepada tiga narasumber yang sudah punya pengalaman untuk membagikan berbagai tips agar proposalnya dapat didanai. Untuk itu, para peserta jangan sungkan-sungkan untuk bertanya dan berdiskusi saat kegiatan nantinya.

Anggreini menambahkan, kegiatan ini juga berguna dalam kenaikan jabatan fungsional yang paling dihitung itu adalah penelitian, karena memiliki angka kredit yang paling besar, sedangkan angka kredit lainnya sudah menjadi rutinitas. Mengajar itu rutinitas, pengabdian juga rutinitas, penunjang juga rutinitas, itu semua rutinitas, dan bahkan angka kreditnya juga dibatasi. Oleh karena itu, kegiatan ini merupakan kesempatan yang baik dan berharga untuk kita semua belajar.

Kegiatan ini juga berpeluang bagi Bapak/Ibu yang sudah di Lektor Kepala dan hendak menuju Guru Besar, karena salah satu syarat tambahannya ialah lolos dalamhibah kompetitif nasional dengan jumlah dana sedikitnya 100 juta.

“Saya percaya bahwa tema yang di angkat yaitu strategi penulisan proposal penelitian dasar tahun 2025 sangat bermanfaat. Apalagi dalam waktu dekat hibah DRTPM tersebut sudah di buka, sehingga persiapan proposal yang lebih dini adalah langkah maju. Kesempatan di hari ini harus digunakan secara maksimal untuk menyiapkan proposal dengan baik Lanjut Anggreini, Ibu Ira punya pengalaman di dalam menulis proposal penelitian dasar yang di danai tahun 2024 lalu dan juga memiliki pengalaman menulis artikel,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dekan Anggreini, Kemudian Pak Jusuf sebagai penulis juga sebagai reviewer itu luar biasa, ketelitian yang beliau punya juga dapat dibagi nanti. Ibu Aryani yang juga bersama dengan Pak Jusuf sering menulis bersama, jadi syarat penulisan seperti yang di materikan oleh Ibu Aryani hari ini (yaitu Mendeley) juga merupakan salah satu syarat kalau Ibu/ Bapak mau masuk ke tingkat publikasi yang lebih tinggi.

“Saya mengundang kita semua untuk ide yang telah tersedia segera untuk tuliskan dalam bentuk sebuah proposal yang sesuai template Saya berharap kegiatan ini memberi manfaat bagi kita semua bagi diri masing-masing maupun bagi program studi fakultas maupun universitas. Karena angka kredit yang Ibu/Bapak capai membawa dampak bagi lembaga,” lanjutnya.

Baca juga  Pedagang Dilatih Untuk Berjualan di Kawasan Pantai Kelapa Lima

Dalam sambutannya tersebut, Anggreini juga berterima kasih kepada peserta dari luar karena jauh-jauh hadir karena ilmu yang dipelajari hari ini berharga. Kegiatan pelatihan diawali dengan presentasi dan diskusi bersama peserta tentang strategi menulis proposal. Berlanjut, setiap peserta mulai latihan merumuskan proposal penelitiannya, baik dari judul hingga penyusunan bibliografi berdasarkan template hibah penelitian dasar tahun 2024 (sebagai contoh karena panduan terbaru belum diterbitkan DRTPM).

Di saat bersamaan, tim fasilitator berkolaborasi dengan peserta mengonfirmasi rumusan-rumusan yang telah mereka buat atau tetapkan. Latihan ini lebih diarahkan untuk menjamin bahwa apa yang peserta rumuskan dalam indikator dan juga sub indikatornya template telah terpenuhi secara rasional dan kritis. Misalnya ketajaman perumusan masalah, inovasi pendekatan pemecahan masalah, akurasi peta jalan penelitian, akurasi metode penelitian, serta kejelasan pembagian tugas tim peneliti.

Peserta yang telah sukses merumuskan proposal penelitiannya (meskipun tidak 100%) disediakan kesempatan untuk mempresentasikan, mendiskusikan, dan merasionalisasikan kemajuan produk kerjanya. Hasil kerja peserta sebagai bentuk konfirmasi dan evaluasi terhadap pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menganalisis hasil implementasi strategi penulisan proposal penelitian yang sesuai dengan template dan indikator penilaian DRTPM.

Unsur-unsur penting lainnya perlu dicatat peserta saat menulis proposalnya ialah menawarkan ide yang original. Artinya kian sedikit ide atau topik tersebut didiskusikan, maka kian besar peluang pengusul memenuhi kriteria orisinalitasnya. Unsur ini sangat mudah ter potret pada sub-indikator state-of-the-art dan kebaruan proposal.

Selain itu, relevansi dengan kebijakan nasional juga merupakan hal yang strategis (misal tema pembangunan dan penguatan sosial budaya). Karena pengusul mengompetisikan idenya untuk didanai dalam proyek pemerintah, maka pastikan bahwa ide yang ditawarkan harus menjawab isu-isu nasional yang menjadi perhatian pemerintah, jangan sampai pengusul bermain dengan “idenya” sendiri tanpa melakukan sinkronisasi dengan agenda pemerintah.

Tunjukkan juga potensi keberlanjutan dari ide penelitian yang diusulkan sehingga penelitian-penelitian yang pengusul lakukan tiap tahunnya saling mendukung untuk mencapai visi akhir dalam proyek penelitian tertentu. Saat menulis ringkasan, jangan menyalin kalimat pada pendahuluan dan metode, melainkan memparafrasa dengan baik agar tidak kehilangan substansinya. Tidak lupa, kaitkan lima kata kunci dengan kepakaran ketua pengusul untuk memberikan penekanan bahwa ketua pengusul merupakan pribadi yang tepat untuk melakukan penelitian tersebut.

Baca juga  Tersangka Pengrusakan Pagar Kantor Desa dan Papan Informasi DPT Kalah Pra Peradilan, Polres Kupang Segera Lanjutkan Proses Penyidikan

Jusuf Blegur yang juga mengetuai kegiatan pengabdian ini menggarisbawahi bahwa keputusan pendanaan proposal penelitian dipengaruhi oleh banyak variabel, beberapa di antaranya mempersiapkan proposal yang sesuai dengan template dan indikator penilaian. Tidak lupa, rujuklah artikel yang mutakhir (5-10 tahun terakhir). yang diterbitkan oleh jurnal yang relevan, bereputasi, dan mempunya faktor dampak yang tinggi.

Blegur menjelaskan, materi dan diskusi ini sepenuhnya merupakan ekspresi hasil telaah dan sintesis buku panduan dan best practice tim fasilitator. Bahan diskusi hari ini bukan serta-merta menjadi satu-satuny a referensi saat pengusul menulis proposal penelitiannya. Akan tetapi boleh dipotret sebagai satu dari sekian banyak referensi yang dapat pengusul eksplorasi, uji cobakan, analisis, evaluasi, dan bahkan kembangkan.

“Pengusul perlu secara proaktif menelaah regulasi baru, memutakhirkan isu dan topik penelitian yang menjadi isu nasional, serta keberlanjutan penelitian sesuai dengan kompetensi pengusul. Perbanyak kuantitas dan perkuat kualitas pelatihan dan diskusi lintas ilmu dan lintas pengalaman akan sangat memperkaya pengalaman pengusul menulis proposal yang layak didanai,” jelasnya.

Lanjut Jusuf, kita pun mengupayakan agar rangkaian kegiatan ini diterbitkan pada Jurnal Nasional Terakreditasi Sinta 3/4 (selain berita online). Tujuannya, membuka aksesibilitas informasi yang lebih luas kepada semua orang yang berkepentingan mempelajarinya. Bersisian dengan itu, artikel luaran pengabdian ini juga bisa diklaim tim fasilitator sebagai bukti kinerja pada publikasi artikel kegiatan pengabdian kepada masyarakat sekaligus saat pengajuan fungsional serta meningkatkan skor Sinta penulis dan lembaga.

Catatan penutup, Samuel Johnson pernah menyampaikan “Great works are performed not by strength but by perseverance.” Setidaknya pelatihan ini perlu direfleksikan sebagai ketekunan pengusul untuk merencanakan keberhasilan pekerjaannya, selain ketekunan untuk mengujicobakan, dan juga ketekunan untuk menginovasikan cara-cara kerja baru untuk hasil kerja yang sama (lulus hibah).

Peserta yang terlibat dibatasi agar proses diskusi dan latihan lebih maksimal. Selain itu, tim fasilitator lebih efektif dan efisien mendampingi peserta untuk menulis, memperbaiki, dan juga mengevaluasi hasil kerja penulisan proposal. Peserta internal Program studi, yakni: Robert Tetikay, Magdalena R. P. Wasak, Yahya J. Palinata, Fredik E. Nope, Alventur Baun, Pnatmo W. Masi, Christin P. M. Rajagukguk, Peggy M. Jonathans, Eltina A. Maromon, dan Ifoni Ludji. Sedangkan peserta eksternal, yakni: Oded Liunokas dari Universitas San Pedro, Maximus Nggana dari Universitas Karya Dharma, Figinus Konradus Dawi, dan Sam Nubatoni dari Institut Pendidikan Soe. (FKK/Eka Blegur).

 

 

Popular Articles